PERANAN CALL CENTER PIZZA HUT INDONESIA
DI ERA DIGITALISASI
GAMBARAN UMUM
Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, beberapa perusahaan berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, yaitu penyediaan pusat layanan call center. Layanan ini digunakan tidak hanya untuk pemesanan makanan tetapi juga pemecahan masalah pelanggan, dan telemarketing. Seiring kemajuan teknologi, perusahaan menawarkan pusat layanan call center 24 jam.
Dengan mempelajari kasus ini, maka mahasiswa akan memiliki perspektif tentang perkembangan industri makanan di Indonesia, contohnya Pizza Hut dan perubahan perilaku konsumen di era digitalisasi. Tujuan utama pembelajaran adalah bagaimana menyusun sebuah strategi pemasaran dalam bisnis industri makanan agar mampu bersaing dalam persaingan usaha global dan bagaimana menjadikan call center sebagai profit center di era digitalisasi.
SASARAN PENGAJARAN
Setelah mendiskusikan kasus ini, mahasiswa diharapkan
mampu untuk:
1. Mendeskripsikan pengaruh dinamika sosial, budaya,
politik, ekonomi di Indonesia terhadap pasar persaingan bisnis makanan
cepat saji seperti pizza hut.
2. Melakukan evalusasi mengenai model bisnis, analisis
industri, analisis SWOT, dan strategi persaingan usaha pada Pizza Hut
Indonesia.
3. Melakukan penilaian mengenai model bisnis, sistem
operasi, proses manejemen, teknologi Pizza Hut Indonesia.
4. Memutuskan
bagaimana Pizza Hut Indonesia seharusnya mendirikan danmengembangkan pasar,
produk, sistem informasi dan teknologi terbaru,
5. Mengembangkan strategi kompetitif dan model
bisnis Pizza Hut Indonesia
PEDADOGI
Studi kasus ini di buat untuk dipaparkan pada kelas
Bisnis Sarjana maupun Pascasarjana dengan fokus pembahasan mengenai strategi
bisnis industri makanan di era digitalisasi. Kelas ini mencakup strategi yang
relevan dengan topik, seperti model bisnis, strategi bisnis, analisis SWOT,
analisis industri, dan strategi persaingan usaha:
Berikut
ini tahapan-tahapan yang dapat membantu mahasiswa untuk mempelajari studi kasus
ini:
Bagian 1
– menyusun pemahaman dasar
Bagian 2
– menyelesaian masalah
Bagian 3 - memberi solusi
ANALISIS KASUS DAN RENCANA PENGAJARAN
Rencana pengajaran berjalan dengan baik selama 60
hingga 90 menit. Pembahasan yang tepat pada studi kasus ini, adalah mengenai
aspek kontekstual yang berhubungan dengan industri makanan di Indonesia, sistem
teknologi, dan perubahan perilaku konsumen.
Industri Makanan Di Inonesia (5 menit)
Aktivitas
Pasar (5-10 menit)
Strategi (10-15 menit)
Sistem Teknologi (15-20 menit)
Hambatan (10-15 menit)
Teori Porter’s Five Force dan Analisis SWOT (15-20 menit)
Mahasiswa juga diharapkan mampu merefleksikan strategi Pizza Hut Indonesia dalam menggunakan Teori Porter’s Five Force dan Analisis SWOT
Teori Porter’s Five Force: 4 (empat) Hal sebelum Bersaing. dengan
1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants- High). Meningkatnya kemampuan wirausaha masyarakat Indonesia memunculkan berbagai brand lokal baru yang tidak kalah rasa, mutu, dan kualitas dengan Pizza Hut. Kesuksesan pendatang baru dilihat dari seberapa kuat dan cerdas berkompetisi dengan kompetitor produk sejenis.
2. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyer-High). Kompetisi yang terjadi dalam bisnis ini menunjukkan kemampuan konsumen untuk dapat mempengaruhi harga jual barang sehingga menjadi lebih rendah. Daya tawar pembeli dapat menekan harga dan memberikan penawaran dalam hal peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain.
3. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes- moderate). Biasanya alternatif harga menjadi faktor beralihnya konsumen pada produk pengganti. Makin menarik harga yang ditawarkan dan kualitas yang tidak jauh berbeda, maka makin kuat pembatasan laba dari suatu bisnis industri makanan. Akibatnya, laba potensial yang didapat dari suatu industri pun menurun.
4. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors-High). Industri sejenis seperti Domino’s Pizza adalah industri yang menghasilkan serta menjual produk sejenis Pizza Hut, bersaing memenangkan pasar yang sama. Kompetisi yang terjadi dalam industri ini terjadi dari segi harga, kualitas produk, dan pelayanan.
Analisis SWOT
Strenghts |
Weaknesses |
1. Rantai
distribusi pizza terbesar di
dunia 2. Tim Manajemen
perusahaan sangat tanggap pada perubahan kondisi sosial secara cepat misalnya
adanya covid-19 3. Manajemen
pemasaran inovatif dan solutif dalam bekerja. 4.Mampu mempertahankan
kualitas, mutu, dan cita rasa produk. 5. Kompetensi
produk memiliki standar kualitas tinggi secara nasional maupun internasional. 6. Manajemen
yang baik dibuktikan dengan kemampuan ekspansi outlet di kota besar maupun
kota kecil di berbagai Indonesia |
1.
Beban pokok penjualan tinggi menyebakan laba pun
menurun 2.
Banyaknya keluhan pelanggan dine-in karena proses memasak yang lama. 3.
Penggunaan sistem CRM belum maksimal. |
Opportunities |
Threats |
1. Peluang tingginya
nilai penjualan dengan adanya ekspansi restoran di berbagai wilayah Indonesia 2. Pelayanan
call center menjadi lebih baik dengan
adanya intellegent network atau sistem CRM (customer relationship management). 3. Sistem teknologi mampu
menekan biaya SDM yang tinggi dengan strategi manajemen menjadikan call center sebagai profit center.
|
1. Banyaknya
produk sejenis dari waralaba asing lainnya dengan rasa dan harga yang lebih
menggiurkan dapat menjadi ancaman persaingan usaha bagi Pizza Hut. 2.Pemesanan
makanan melalui layanan call center
Pizza Hut dapat berkurang bahkan tidak digunakan lagi manakala sebagian besar
pelanggan lebih memiliki aplikasi online seperti gofood, grabfood, dan shopee
food untuk delivery order. 3.Perpekstif
negatif tentang makanan asing 4.Edukasi
dari berbagai influencer untuk
hidup sehat dengan makanan alami dan jauh dari junk food dapat mengakibatkan menurunkan tingkat penjualan Pizza
|
SIMPULAN
Studi kasus
ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara komprehensif tentang strategi
bisnis yang relevan dalam Industri Makanan cepat saji seperti Pizza Hut
Indonesia. Strategi bisnis dilakukan dengan mengembangkan dan mentransfornasikan
potensi bisnis baru di luar kompetensi bisnis sebelumnya.
Mahasiswa pun
ditantang untuk memahami secara matang tendensi Pizza Hut Indonesia dalam
konteks sosial budaya, politik, ekonomi, dan market di Indoneisa yang
mempertimbangkan sisi sumber daya manusia, teknologi, metode berbisnis, dan
posisi dalam persaingan usaha.
Selain itu,
Pedodogi didasarkan pada bagaimana pemahaman mengenai manajemen Pizza Hut
Indonesia dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis ditengah dinamika kondisi
sosial masyarakat yang mengalami perubahan dengan cepat serta gelombang
persaingan usaha yang pesat di era globalisai dan era digitalisasi.
REFERENSI
Arief
M. Iqbal,
dkk. Analisis Marketing Pada Pizza Hut
Delivery. Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi. Volume 1 Nomor 1 April 2015.
Jozzy Ichsanu Ibrahim. 2016. Food Quality,Service Quality, Brand Image Sebagai Pembentuk Brand Loyalty: Suatu Penelitian Pada Pizza Hut Delivery. Fakultas Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School. Jakarta.
Maimunah, dkk. Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia. Stmik Amikom Yogyakarta. 4 Februari 2017.
Suja Dewi. 2019. Analisis
Kepuasan Pelanggan Pada Restoran Gateau Natural Food (Studi Komperatif Pizza
Hut Cabangmedan). Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Vina Putri Permatasari, dkk. Penerapan Strategi Pemasaran Makanan Siap Saji Pizza Hut Untuk Mencapai Keunggulan Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Wika Novitasari, dkk. 2018. Pengaruh Persepsi Terhadap Ghost Shopper Dan Job Demands Terhadap Emotional Exhaustion Karyawan Sebagai Customer Service (Studi Pada Karyawan Bagian Front Of The House Pizza Hut Kota Malang). Academia.
Comments
Post a Comment